Saturday, 12 May 2012, 19:07 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu keluarga korban hilangnya pesawat
Sukhoi Super Jet 100 menenangkan anggota keluarga lainnya usai melihat
daftar nama keluarganya termasuk dari 44 penumpang yang hilang di
Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9/5).
Berita Terkait
"Keluarga korban lebih baik menunggu kabar saja nanti kami selaku DVI akan menghubungi mereka. Tidak ada keharusan keluarga untuk terus datang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati," ujar Direktur Eksekutif DVI, Komisaris Besar Anton Castilani di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu (12/5).
Hingga kini, proses identifikasi masih dilakukan oleh tim DVI di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. "Saat ini sedang berada pada proses triase. Selanjutnya dilakukan proses deskripsi berupa pencatatan ciri-ciri tubuh untuk dibandingkan dengan data pada antemortem yang diperoleh di Lanud Halim Perdana Kusumah," jelas Anton.
Proses identifikasi ini terdiri dari sidik jari, gigi geligi, tanda fisik, dan properti. Untuk properti ini meliputi kalung, gelang, atau cincin nikah yang digunakan korban. Kemudian dilakukan identifikasi DNA.
Selanjutnya, dilakukan pendiskripsian dari setiap jaringan atau body parts yang diterima, ada tanda apa saja yang ditemukan. Terakhir jika sudah lengkap, akan dilakukan rekonstruksi untuk mengetahui bentuk tubuh secara utuh dan aslinya.
Proses identifikasi ini akan memakan waktu yang cukup lama. Sebagai contoh untuk tes DNA saja bisa memakan waktu selama dua minggu.
Sementara itu, pihak DVI baru akan menyerahkan jenazah ke pihak keluarga jika proses pencarian dan identifikasi telah selesai semua. "Kami akan bekerjasama dengan pihak Basarnas. Informasi ini akan timbal balik dengan Basarnas. Jika ada kekurangan tubuh maka akan diinformasikan ke Basarnas untuk dilakukan pencarian kembali," tuntas Anton.